Rabu, 09 Maret 2011

Kesalahan Dalam Pertolongan Pada Korban Pingsan

Bila menolong orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, seringkali terjadi salah penanganan. Korban jangan didudukkan atau ditopang. Bila hal itu dilakukan, justru bisa membahayakan korban karena akan menghambat pasokan darah ke otak korban.
Pingsan adalah sebuah kondisi seseorang tiba-tiba kehilangan kesadarannya. Hal tersebut terjadi karena beberapa penyebab, antara lain karena menurunnya tekanan darah, epilepsi, gangguan jantung, dan--sangat jarang terjadi--terhentinya pasokan oksigen ke otak, yang dikenal dengan serangan ischaemic (kekurangan darah pada jaringan) sementara.

Pingsan bisa terjadi karena banyak sebab. Dan, perbedaan pada setiap penyebab pingsan tersebut menjadi sangat penting untuk menentukan langkah perlakuan yang tepat.

Secara sederhana, pingsan menggambarkan keadaan seseorang kehilangan kesadaran dengan tiba-tiba, berhubungan dengan gangguan sementara pasokan darah ke otak.

Pingsan biasanya terjadi begitu cepat, hanya dalam beberapa detik saja. Biasanya, penderita merasakan tanda-tanda seperti pandangan yang semakin kabur, pusing seperti merasakan gempa bumi, meriang, dan berkeringat kendati di ruangan ber-AC.

Penderita umumnya merasakan bahwa dirinya akan pingsan. Sementara orang lain biasanya menandai orang yang akan pingsan dengan tubuh terhuyung-huyung dan limbung, serta akan ambruk.

Bila Anda merasakan kondisi seperti ini, jangan sekali-kali menahan diri untuk tetap tegak atau duduk. Segera saja berbaring di atas tanah.

Penyelamatan dengan cara menahan orang pingsan tetap tegak justru bisa berakibat lebih fatal bagi penderita karena bisa menghambat pemulihan pasokan darah ke otak. Kemungkinan buruknya adalah terjadi kejang otot dan serangan jantung. Kemungkinan lain, penderita semakin pucat dan semakin kehilangan keseimbangan, dan semakin mempercepat pingsannya. Pada keadaan tertentu, penderita akan mengeluarkan keringat dingin dan muntah-muntah.

Cara terbaik untuk menangani orang yang akan atau telah pingsan adalah membiarkan kepalanya sedekat mungkin ke tanah. Maksudnya antara lain untuk mengurangi tarikan gaya gravitasi yang dapat menyulitkan kerja jantung memompa darah ke otak.

Itulah sebabnya, mengapa sebaiknya kita menuntun atau membiarkan penderita yang akan jatuh pingsan berbaring di atas tanah atau lantai.

Serangan jantung

Perlu juga diingat bahwa deskripsi dari saksi mata akan sangat membantu guna memberikan penjelasan apakah penderita pingsan karena serangan jantung atau karena kekurangan pasokan darah ke otak.

Pada orang yang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena serangan jantung, biasanya tubuh penderita pada awalnya kaku, tubuhnya tersentak-sentak atau kejang-kejang. Hal lain yang tampak, penderita biasanya secara tak sadar menggigit lidah, atau menjadi tidak terkendali. Untuk menangani hal seperti itu harus dengan pertolongan tenaga ahli (dokter).

Sedangkan orang yang benar-benar mengalami kondisi pingsan bukan karena serangan jantung biasanya lunglai jatuh ke tanah dan langsung tergeletak dengan 'tenang' selama pingsannya. Begitu pasokan darah ke otak kembali normal, ia serta-merta akan siuman kembali. Minuman hangat dan manis dapat segera memulihkan kesadarannya.

Ini dapat diakibatkan oleh penggunaan obat yang berlebihan secara tidak disengaja atau bahkan disengaja. Dalam hal ini, bantuan medis harus segera diperlukan.
Tanda-tanda dan Gejala

1. Pening, pusing
2. Kepala terasa mau pecah
3. Denyut nadi lemah
4. Sulit bernapas
5. Muntah
6. Pingsan

Catatan : Bahwa tanda-tanda dan gejala sangat tergantung pada tipe dan kuantitas obat yang digunakan.

Tindakan

1. Jika korban pingsan, baringkan dengan posisi miring. Periksalah saluran pernapasan, bersihkan dari sisa muntahan atau pengganggu lain, dan mulailah pernapasan bantuan dengan mulut ke hidung. Jika napas dan denyut nadi bagus, usahakan dia tetap dalam posisi miring. Teruskan memantau napas dan denyut nadinya
2. Jika pingsan, waspadai kemungkinan terjadi keracunan. Namun jangan menyebabkan muntah. Kecuali diinstruksikan untuk melakukannya oleh dokter atau pusat informasi keracunan
3. Coba ketahui obat yang diminum dan kirimkan segala wadah, tablet, atau semprotan ke rumah sakit beserta si korban. Juga kirimkan contoh muntahan dalam tempat berpenutup.
4. Segera cari bantuan medis.
Jika aliran darah ke otak berkurang, orang bisa pingsan. Pingsan dapat juga disebabkan oleh berdiri terlalu lama, khususnya diruangan sempit yang sesak dan panas atau di siang hari yang panas. Dapat juga disebabkan oleh kurang makanan, kelelahan, atau shock emosional.
Tanda-tanda dan gejala :

1. Goyah
2. Kulit pucat, dingin, dan lembab
3. Menguap
4. Denyut lemah dan lamban
5. Pandangan kabur
6. Pingsan

Peringatan :

Orang yang tidak cepat sadar mungkin menderita sakit yang lebih parah, misalnya stroke atau sakit jantung. Pertolongan pertama diperlukan dan bantuan medis harus segera dicari.

Tindakan :

1. Baringkan korban, dengan kaki diangkat/lebih tinggi dari kepala.
2. Longgarkan pakaian yang ketat dan pastikan tersedia cukup udara segar. Pastikan napas dan nadi normal.
3. Periksa apakah ada yang sakit atau luka
4. Mintalah korban beristirahat sejenak sebelum dipindah, segera setelah sadar kembali.

Kesetrum listrik dapat menyebabkan sakit seperti orang terjepit dan tertusuk jarum. Bahkan dapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan..

Kabel salah atau terlalu kencang, alat listrik rusak, atau alat listrik yang digunakan dekat air, tetapi dapat di cegah, dapat menyebabkan kita tersetrum listrik
Peringatan

Sebelum menyentuh tubuh korban, pastikan Anda aman. Segera matikan aliran listrik di sumber atau saklar di meteran listrik. Jika kecelakaan disebabkan oleh alat listrik, cabut steker.

Jika listrik bertegangan tinggi, misalnya listrik di rel kereta api atau mesin berat, jangan panik, dan segera panggil bantuan medis. Tunggu orang terlatih (orang PLN) mematikan listrik.

Tindakan

1. Jika Anda tidak bisa memadamkan listrik, pindahkan korban jauh dari sumber listrik, gunakan benda kering dan non-konduktor, seperti kayu gagang sapu, kursi kayu, atau gulungan koran. Berdirilah di atas benda non-konduktor, misalnya keset kering atau koran, selagi Anda memindah korban.
2. Ketika korban terbebas dari listrik, padamkan api yang membakar pakaian.
3. Jika dia pingsan, miringkan. Periksalah saluran pernapasan, bersihkan dari sisa muntahan atau pengganggu lain, dan mulai memberikan pernapasan bantuan dengan mulut ke hidung
4. Rawat setiap luka baker
5. Segera cari bantuan medis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar